Hari terakhir ujian, rasanya suntuk banget deh,.. agak mendung memasuki tempat kost-kostan-ku,. Perlahan aku membuka pintu kamarku,.. baru aku mau memasuki kamar kost-ku,.. Mang Joko melintas,..
” Non,.. ”
Geli banget liat dia cengengesan begitu,. Terlebih aku belum melakukan pembalasan pada Mang Joko,..
” Apa Mang Joki ?? ” Tanya-ku malas-malasan,..” Nama saya Joko Non, bukan Joki,.. ” Protesnya,..
” Ah sama aja,.. kan emang Joki artinya pembantu kan ?? ” Jawabku.
” Yeah, si non, Joki nama non,.. bukan artinya pembantu,.. ” Terangnya,..
” Owh, gitu,.. terus kenapa Mang Joko,. ” Aku ingin cepat-cepat masuk, sebal melihat mukanya yang jelek itu,..
” Gapapa non, kangen aja,.. ” Dia cengengesan, dia kira bagus kali ya,..
Aku melangkah masuk dalam kamar,.. ku kunci rapat-rapat biar Joko gak masuk ke dalam lagi, tunggu aja Mang Joko, seminggu lagi ya,..
Seminggupun berlalu teman-temen waktu SMU-ku datang ke tempat-ku,. Yang satu namanya Sisil yang ini tipe cewek yang bener-bener cerewet, 100x lebih bawel daripada aku,chubby-chubby gitu tapi tetap seksi,.. rambutnya di cat coklat,.. yang satunya lagi nama Susan, tapi kita biasa memanggil dia Jessi,.. sama cerewetnya sama aku, cantik deh orangnya dan rambutnya juga masih panjang seperti dulu, kesannya anggun..Nah kebayang gak gimana ramenya kamar kost aku, ada 3 orang cewek bawel yang udah sekitar 3 bulan-an gak ketemu,.
Sampai akhirnya aku ngungkapin ide gila buat ngerjain Mang Joko itu,.. pertamanya Jessi menolak ide gila itu,. Beda dengan Sisil yang penasaran dengan penis impotent-nya Mang Joko,..
” Yakin Jes ?? ” tanya Jessi,.. mukanya gak yakin gitu,..
” Yakin lah, itung-itung bantuin temen hahaha,.. “
” Mang punya rencana pa Jes ?? ” Tanya-ku penasaran,..
Sisil pun membisik kami bertiga,..Mendengar idenya yang gila itu Aku dan Jessi langsung tertawa,..
” Tapi lu ya yang banyak godain,..
” Jessi masih tertawa menodong Sisil,.
” Iya deh beres,… ” Sisil ikut tertawa-tawa,..Maka Operasi Balas Dendam pun dimulai,..” Mang Joko, tolong donk,..
” Aku memanggil Mang Joko yang kebetulan lewat, padahal sebenarnya memang sengaja sudah kutunggu,..
” Loh ada apa non, ” Iya buru-buru mendekat, pasti bukan karena dia pembantu yang rajin, tapi melihat ku yang hanya mengenakan handuk membalut tubuhku,..
” Itu Mang Joko, Air dikamar Mandi mati,.. ” Rajuk-ku,..
” Tar Mang Joko periksa di atas,.. ” Katanya, matanya itu udah kayak mau nerkam aja,..
” Itu Mang Joko, Shower aku aja kali yang mati, soalnya di Wastafel nyala kok,.. “
” Ow, yawda Mang Joko masuk ya, periksa,.. ” Wajahnya itu seolah mengatakan,
” Nah gini donk, ini yang gue tunggu,.. “ Namun Mang Joko begitu terkejut setelah memasuki kamarku itu, Sisil dan Jessi berdiri disebelah kursi yang biasa dipakai untuk main komputer dan browsing DS,. Keduanya tersenyum manja menatap Mang Joko,..
” Duduk sini dong Mang,.. ” Goda Sisil,.Sementara aku menutup pintu kamarku
” Keran,.. ” ,Saya mau benerin keran,.. ” Kata Mang Joko, pura-pura… dasar bandot yang suka pura-pura,..
” Tar aja, sini dulu duduk,.. “
Mang Joko seperti kebingungan, menarik nafas sebelum kemudian melangkah ke arah kursi, dan duduk diatasnya,..Mang Joko sekarang duduk di kursi, wajahnya tampak bingung namun juga ada guratan bahagia dalam senyumannya, bagaimana tidak, di depannya berdiri tiga orang gadis cantik yang notabenenya masih mahasiswi dengan hanya handuk yang membalut tubuh kami bertiga,..Sisil yang memang paling gila diantara kami langsung menggoda mang Joko,..” Mang Joko ya ?? ” goda Sisil sambil duduk di paha Mang Joko,..
Mimik Mang Joko tampak seperti orang yang serba salah, ia mengangguk sambil menjawab dengan gelagapan,..
” I…I ya neng, neng siapa ya ?? ” Tanya-nya, tampaknya ia masih malu-malu kucing, padahal biasanya gak tau malu,..
” Ah, Mang Joko, ini kan temen aku, kenalin donk,.. ” Goda-ku, sekaligus sebal melihat gaya-nya yang sok alim itu,..
” Joko neng,.. ” Sambat Mang Joko, sambil menyalami Sisil,..
” Sisil,.. ” Sisil senyum menggoda,..tangannya melepas kancing-kancing baju Mang Joko,..
” Mang Joko Mang Joko, mang Joko suka ga diginiin ?? ” Goda Sisil sambil membelaikan jarinya di dada Mang Joko,..Ekspresi kaget Mang Joko yang gak biasa, benar-benar membuat perut ku menjerit menahan tawa, Sisil memang benar-benar nekat menggoda Mang Joko seperti ini,.. Jessi yang sendari tadi tampak grogi langsung tertawa lepas, malah ikut-ikutan menggoda Mang Joko,..
” Mang Joko badannya kuat ya,.. ” Bisik Jessi tepat di depan telinga Mang Joko
” Oh iya donk Dek,.. ” Jawabnya dengan logat Madura,.. sementara ia sedikit menarik wajahnya tak tahan merasakan hembusan nafas Jessi di telinganya,..
” Buka ya Mang Joko,.. ” Sisil hanya pura-pura saja, sementara ia dan Jessi sudah memelorotkan celana Mang Joko, hingga penisnya yang lemah itu menggantung Sisil dan Jessi menahan tawa, sama seperti aku,..
Sisil meraih tangan Mang Joko meminta Mang Joko melepaskan handuk-nya, iseng Mang Joko juga langsung melepaskan kaitan handuk Jessi,..
” Aduh si Mamang,.. ” Jessi seperti kaget, melihat keusilan Mang Joko,..
” Hehehehe,.. ” Mang Joko membalas dengan cengengesannya,..
” Mang Joko mau ?? ” Tanya Sisil,..menunjuk penis Mang Joko yang masih terkulai lemah.
” Apa aja mau deh Neng,.. ” Mang Joko cengengesan Sisil menunduk dan meraih penis itu dengan tangannya, lidahnya dijulurkan keluar, dan tubuh Mang Joko bergetar hebat saat lidah Sisil menyentuh penisnya itu,..
” Duh Mang Joko, seneng ya ?? ” Ejek-ku,.
” Iya donk Non, hehehe,.. ” Seperti yang kuduga, begitu aku mendekat Mang Joko langsung menarik handukku,..
” Biar telanjang semua,.. ” Katanya cengengesan,.
Aku hanya tersenyum saja melihat tingkahnya, sambil tertawa dalam hati menunggu balas dendam-ku beberapa saat lagi,..Mang Joko mulai berani dan memagut bibir Jessi, Jessi sendiri awalnya ingin menolak namun tak jadi, ia membiarkan Mang Joko menciumnya sementara Sisil lebih sibuk dengan usaha-nya dan memang paling bersemangat untuk membuktikan “Ketidak-perkasaan” mang Joko itu, ia menggunakan lidahnya memainkan penis Mang Joko, sesekali mengulumnya tanpa rasa jijik sedikit pun, memang yang satu ini agak-agak hyperseks,..
Ia mengulum kepala penis Mang Joko yang nanggung antara keras dan gak itu,.. sementara tangannya sibuk mengocok batang kemaluannya,.. aku membantu Sisil dengan memainkan buah zakar Mang Joko, dan aku memang selalu tertarik dengan bentuk puting mang Joko yang selalu mengacung,aku memainkan putingnya yang lucu itu dengan lidahku membelai dadanya hingga mulai basah sementara Mang Joko masih sibuk memagut Jessi, yang terlihat fine-fine aja menerima ciuman Mang Joko yang sebenernya gak enak, dan asal-asalan, sementara juga tangan Mang Joko tak membiarkan sepasang buah dada Jessi yang menggantung di dekatnya itu,…Tangannya memainkan buah dada Jessi, meremas-remasnya perlahan hingga sedikit kasar, yang membuat Jessi sesekali merintih,.. cukup lama juga kami berempat dalam keadaan itu, namun penis Mang Joko tak kunjung berdiri, malah bergetar-getar dan menumpahkan spermanya ke dada Sisil,..
” Masih kuat Mang ?? ” Tanya Sisil,..
” Iya Mang Kalo gak kuat jangan dipaksa,.. ” Ejek-ku, dengan nada halus,..
” Iya loh Mang nanti impoten,.. ” Kata Jessi,
” Aduh Neng-neng ini, tenang itu belum apa-apa,..”
” Bener nich mang ?? ” Tanya Sisil
” Bener dech non,.. “
” Yawda sini Mang ayo tiduran,.. ” Sisil membimbing Mang Joko ke kasurku,..
Sisil berdiri sebelum memberikan vaginanya itu tepat di wajah Mang Joko, Mang Joko dengan sigap menggerakan lidahnya membelai vagina Sisil itu, lidahnya menyapu-nyapu, sementara aku mengganggu Mang Joko dengan membelai-belai dada-nya dengan jemari-ku, sesekali aku menggunakan lidah-ku itu membelai puting-nya itu,..
Tubuhnya bergetar-getar menerima rangsangan demikian rupa, namun ia juga hanya bisa mendesah-desah tertahan, dan sedang sibuk menggerakan lidahnya di vagina Sisil, sesekali Sisil mendesah-desah nikmat, memang aku tahu benar kalau itu salah satu keahlian Mang Joko, selain permainan tangannya,.. tapi ya hanya 2 itu yang bagus dari Mang Joko, yang lainnya sich gak, apalagi junior-nya yang gak bisa tegak,..
” Ehmmm, Mang Joko,.. ” Sisil mendesah-desah, aku sedikit menahan tawa juga melihat ekspresi wajah teman-ku itu,..Sementara Jessi mulai memainkan penis Mang Joko dengan tangannya, sepertinya ia sangat tertarik dengan penis Mang Joko yang memiliki kepala penis yang disunat, tapi pendek dan lembek seperti itu,.. ia tersenyum-senyum sendiri sambil memainkan penis itu dengan tangannya, sambil sesekali memainkan lidahnya di buah zakar penis itu,..
” Mang Joko enak gak ?? ” Tanya Jessi,..
” Enn-enak Non,.. lagi,.. ” Jawab Mang Joko disela permainan Lidahnya untuk Sisil..
” Kalo gitu bikin keras donk,.. ” Jessi senyum-senyum terhalang oleh tubuh Sisil,.
Mang Joko sepertinya pura-pura tak mendengar dan meneruskan permainan lidahnya itu,.Sementara aku dan Jessi sekarang sibuk merangsang penis Mang Udi, sesekali terlihat ingin mengeras namun tak lama kemudian kembali lembek dan terkulai, aku dan Jessi hanya senyum-senyum sendiri, melihat lemasnya penis Mang Joko itu, sementara tangan kami berdua saling bergantian memainkan penis Mang Joko mulai dari batangnya hingga buah zakarnya itu,..
Penis itu tiba-tiba gemetaran, tak lama kemudian tubuh Mang Joko ikut-ikutan menjadi kaku, sementara penisnya mulai menumpahkan cairan kental, aku tertawa-tawa saja melihatnya, demikian juga dengan Jessi,..
” Mang Udah keluar ya ?? ” Goda-ku,..
” Belum Neng, itu sich cuma dikit aja,.. “” OH gitu,.. ” Jawab-ku pura-pura bodoh,..
” Mang Joko kuat ya,.. ” Sisil pura-pura memuji,.. di sela desahannya,..
” Iya donk neng, Joko,.. ” Katanya bangga,..
” Sisil mau nyobain ya ?? ” Kata Sisil lagi, mimik wajah Mang Joko langsung berubah serius, seperti orang yang kebingungan
” Yauda,.. ” Katanya pasrah,.Sisil merangkak turun, ia menarik penis Mang Joko yang terkulai lemah itu, ia memandang Mang Joko dengan ragu-ragu,..
” Ini bisa Mang ?? ” Tanya Sisil,..
” Tergantung rangsangannya,.. ” Ia mengelak,..Sisil hanya tersenyum, dan menindih penis itu, dengan tangannya ia membimbing penis itu tepat di mulut vagina-nya, sementara perlahan ia mulai menggerakan tubuhnya membalut penis Mang Joko diantara tangannya dan mulut vaginanya, pasti menarik gaya Sisil itu andai penis Mang Joko bisa mengeras, aku dan Jessi pun berpindah mencium Mang Joko, namun wajah mang Joko malah seperti orang yang sedang menahan rasa ngilu,..sementara tanganku, menarik tangan Mang Joko ke dada-ku, perlahan Mang Joko mulai meremas dada-ku itu, sambil membalas ciuman Jessi, tangannya meremas payudaraku, memainkan puting-ku, hingga aku sedikit mendesah menahan rasa yang diberikan oleh Mang Joko,.
Melihat reaksimu Mang Joko seperti diatas angin, tangannya mulai bergerak turun menuju belahan vagina-ku, merenggangkannya dan menyentuh daerah sensitife-ku itu dengan tangannya,.. merasakan belaian tangannya di titik itu sedikit membuat tubuhku merinding, namun aku tak mau ketinggalan mengerjai Mang Joko, aku pun menarik tangannya dari lubang kemaluan-ku itu, bis aku kan gampang banget naik-nya..
Aku menyodorkan saja dadaku ke mulutnya, Mang Joko melepaskan ciumannya dari Jessi, dan memainkan dada-ku itu dengan lidahnya, sentuhan lidahnya yang memainkan puting-ku membuat-ku merinding juga, terlebih sesekali gigitan pelannya itu,..
Namun bukan Mang Joko kalau cepat puas, seolah melupakan rasa sakit yang mimiknya masih terekam jelas diwajahnya itu, tak dapat dari aku, tangan Mang Joko bergerilya ke lubang kewanitaan Jessi,.. Jessi hanya diam saja, membiarkan tangan Mang Joko bermain disana,..Wajah Jessi pun mulai berubah, wajahnya yang merona merah, sementara Mang Joko masih cukup dapat membagi konsentrasinya memainkan lidahnya di dada-ku dan tangannya di vagina Jessi, sementara Sisil makin asyik mengerjai Mang Joko meremas-remas kantung kemaluannya itu sambil terus memainkan penis Mang Joko di antara tangan dan bibir kemaluannya itu,. Membuat Mang Joko tak bertahan lama..
Tubuh Mang Joko kembali bergetar-getar hebat, ia gemetaran tapi wajahnya seperti orang yang sedang menahan rasa sakit,..Penis Mang Joko kembali mengeluarkan cairan spermanya itu, ia merintih-rintih menahan sakit menghentikan gerakan tangannya di vagina-ku dan vagina Jessi, ia seperti orang yang sedang begitu menahan rasa ngilu,.. sementara Sisil pun langsung turun, melihat penis Mang Joko yang seperti mengkerut itu, wajah Sisil tampak puas mengerjai Mang Joko seperti itu,..
” Wah jangan-jangan Mang Joko emang impotent nich,.. ” Aku menyambar kesempatan yang dibuat oleh Sisil,..
” Eh enak aja, ini kan belum keras aja,. ” Elak Mang Joko,
” Tapi ini kan udah ampe keluar lagi Mang,.. ” Tanya Jessi, seperti biasa dengan gaya-nya yang polos,..
” Ya itu sih sial aja Non,.. ” Kata Mang Joko
” Ah yang bener Mang,.. ” Sisil menggunakan jarinya menekan-nekan penis Mang Joko yang lemah itu,..
” Iya bener Non,.. ” Katanya menahan rasa sakit,..
” Kalau gitu aku mainin lagi ya Mang,.. ” Ancam ku, menarik penis Mang Joko, seperti ingin mengocoknya,..
” Ampun deh Non ampun,..Iya Mang Joko Impotent ” Kata Mang Joko tak tahan, kalang kabut, penisnya kian layu setelah terpaksa 3 kali memuntahkan spermanya terlebih dengan penisnya yang tak bisa keras itu, kata dia sich sedikit ngilu,.
” Nah, Mang Joko mulai sekarang jangan suka iseng-iseng bawa orang luar lagi ya,.. ” Kataku, sambil membelai wajahnya,..
” Iya Non, gak lagi suer deh,.. “
” Nah Mang Joko juga gak mungkin kan cerita ku impoten an Mang Joko kesebar,.. ” Kata-ku lagi,..
” Iya Non, Mang Joko ngerti mesti gimana, Janji,.. ” Wajahnya masih ditekuk
” Ya kalau gitu Mang Joko mandi dulu sana,.hehehe.. ” Sisil menertawai penis Mang Joko yang sekarang benar-benar terkulai lemah tak berdaya,..
” Gak dimandiin Non ?? ” Tanya Mang Joko masih tak tahu malu,..
” Tar ya Mang, kalau udah bisa tegak anu-nya,.. ” Jessi ikut-ikutan menertawai Mang Joko yang akhirnya mau mengakui kalau dia Impoten,..
Dengan wajah yang Diteguk, Mang Joko keluar dari kamarku, dan kami bertiga pun tertawa lebar penuh dengan kepuasaan sehabis mengerjai Mang Joko.
Komentar
Posting Komentar